Perjanjian Baru mengandungi maklumat tentang kehidupan Yesus Kristus, ajaran-ajarannya dan hal-hal duniawi, dan banyak yang dapat disebut mukjizat. Alkitab juga bercakap tentang bagaimana Mesias mati, telah mengorbankan dirinya dalam nama keselamatan umat manusia. Kematian Yesus yang tragis menandakan berakhirnya perjalanan duniawinya, selepas itu Kristus menantikan kebangkitan dan naik ke syurga.
![Image Image](https://images.culturehatti.com/img/kultura-i-obshestvo/32/kakoj-bila-smert-iisusa-hrista.jpg)
Penghakiman Yesus
Berita tentang kematian dan kebangkitan Tuhan yang mulia di kemudian hari di dalam kuil dari tahun ke tahun dan dilihat oleh banyak orang sebagai sesuatu yang biasa dan biasa. Merayakan Paskah, tidak semua orang Kristian menyadari peristiwa-peristiwa tragis di balik kematian Juruselamat. Untuk memahami apa yang dialami oleh Kristus dalam perjalanan ke Kalvari dan di salib itu sendiri, seseorang mesti sekali lagi berpaling kepada teks Injil.
Sebelum menaikkan salib, Kristus mengajar kepada orang-orang doktrinnya selama lebih dari tiga tahun. Beberapa hari sebelum kematian tragis, Yesus tiba di Yerusalem, di mana dia dipenuhi oleh orang-orang yang menganggapnya sebagai utusan Tuhan dan seorang nabi yang datang untuk meredakan nasib pahit dan kegirangan rakyat.
Peristiwa lebih lanjut berlaku pada malam hari perayaan Yahudi yang hebat - Paskah, yang disambut sebagai penghormatan terhadap pembebasan orang-orang Israel dari perhambaan Mesir.
Pengkhianat Kristus, Yudas, semasa pertemuan Juruselamat bersama murid-muridnya, memberikan guru itu kepada orang Farisi dan imam besar. Musuh-musuh Yesus menuduh dia orang yang marah dengan ucapannya, memanggilnya untuk memberontak dan memanggil dirinya sebagai Anak Tuhan. Mahkamah imam tinggi mendapati Kristus bersalah dan patut mati. Walau bagaimanapun, hukuman mati adalah di dalam kuasa pendakwa Rom Pontius Pilate. Mereka menghantar Kristus kepadanya.
Setelah berbincang dengan Yesus, Pilate memutuskan untuk menghukum orang yang menyusahkan ini, kemudian biarkan dia pergi. Tetapi imam-imam besar bersikeras hukuman mati. Melihat bahawa tiada apa yang dapat dilakukan, dan kegembiraan rakyat semakin meningkat, namun Pilatus memerintahkan penyaliban Kristus, menyerah kepada kehendak para imam tinggi dan memegang mereka bertanggung jawab atas pelaksanaannya.